Pada Artikel sebelumnya, Saya sudah menjelaskan tentang pengertian
Komunikasi dan Miss-Komunikasi. Nah, sekarang saya akan berbagi lagi tentang bentu-bentuk
dari Komunikasi.
Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi tiga yakni:
1) Komunikasi Antar Personal
Komunikasi ini lebih dikenal dengan Interpersonal:
komunikasi yang terjadi antar komunikator dengan komunikan secara langsung
dengan cara bertatap muka atau tidak. Komunikasi seperti ini lebih efektif
karena kedua belah pihak saling melancarkan komunikasinya dan dengan feedback
keduanya melaksanakan fungsi masing-masing,
2) Komunikasi Kelompok
Yakni komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok
tertentu. Menurut David Krech dalam buku Individual In Society yang diterbitkan
Univercity Of California tahun 1882 halaman 456 dikemukakan bahwa komunikasi
kelompok dapat dipetakan menjadi 3 kelompok komunikasi yaitu;
Small groups (kelompok yang berjumlah sedikit); yaitu
komunikasi yang melibatkan sejumlah orang dalam interaksi satu dengan yang lain
dalam suatu pertemuan yang bersifat berhadapan. Ciri-ciri kelompok seperti ini
adalah kelompok komunikan dalam situasi berlangsungnya komunikasi mempunyai
kesempatan untuk memberikan tanggapan, dalam hal ini komunikator dapat berinteraksi
atau melakukan komunikasi antar pribadi.
Medium groups (agak banyak); Komunikasi dalam kelompok
sedang lebih mudah sebab bisa diorganisir dengan baik dan terarah, misalnya
komunikasi antara satu bidang dengan bidang yang lain dalam organisasi atau
perusahaan.
Large groups (jumlah banyak); merupakan komunikasi yang
melibatkan interaksi antara kelompok dengan individu, individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok. Komunikasinya lebih sulit dibandingkan dengan dua
kelompok di atas karena tanggapan yang diberikan komunikan lebih bersifat
emosional.
3) Komunikasi Massa
Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana
bantu, biasanya menggunakan media elektronik seperti Televisi, Radio, Surat
kabar, Majalah dan lain-lain. Karakteristik media massa antara lain:
Pesan-pesan yang disampaikan terbuka untuk umum.
Komunikasi bersifat heterogen, baik latar belakang
pendidikan, asal daerah, agama yang berbeda, kepentingan yang berbeda.
Media massa menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah
besar anggota masyarakat dalam jarak yang jauh dari komunikator.
Hubungan komunikator-komunikan bersifat interpersonal dan
non pribadi.
Dari uraian tentang pola dan bentuk komunikasi maka
setidaknya dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur komunikasi harus mampu
menjadi sebuah pemahaman yang berarti ketika kita mencoba untuk berkomunikasi
baik antar pribadi, interpersonal, kelompok atau massa, sisi lain yang harus
diperhatikan dalm menjalankan pola komunikasi harus menggunakan prinsip-prinsip
komunikasi sebagai kajian terhadap kondisi psikologi komunikan yang kita
hadapi.
Berkaitan dengan bentuk-bentuk komunikasi, pada teori
komunikasi sebagaimana dikemukakan Gunawan Jiwanto dalam buku Komunikasi dalam
Organisasi tahun 1987 terbitan Andi Offset Yogyakarta halaman 17 terdapat
jenis-jenis komunikasi dan dapat digolongkan menjadi 5 kategori jenis
komunikasi antara lain yaitu;
1) Komunikasi lisan dan tertulis.
Dasar dari penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini
adalah bentuk pesan yang disampaikan, pada komunikasi antar pribadi komunikasi
jenis ini yang paling banyak dilakukan.
2) Komunikasi verbal dan non verbal.
Jenis komunikasi ini berlaku apabila dua orang berinteraksi,
maka informasi mengenai perasaan dan gagasan-gagasan yang timbul akan
dikomunikasikan. Informasi mengenai perasaan seseorang dikemukakan secara lisan
melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, arti dan kata atau
kalimat diperjelas melalui intonasi bicara, komunikasi dapat dilihat dari
perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan menggunakan bahasa isyarat non
verbal atau melalui bahasa tubuh yaitu, ekspresi, gerakan, isyarat, posisi
badan.
3) Komunikasi ke bawah, ke atas dan ke samping.
Penggolongan komunikasi linear ini didasarkan pada arah
aliran pesan-pesan informasi dalam suatu organisasi. Dalam komunikasi ini pada
umumnya bersifat formal, menggunkan tata cara dan aturan, sebagaimana dilakukan
antara karyawan dan pimpinan organisasi. Pemimpin dalam komunikasinya
menggunakan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, penjelas-penjelas kepada
bawahan dan karyawannya. Sebaliknya karyawan dan juga bawahan dalam
berkomunikasi dengan pimpinannya ketika memberi laporan-laporan,
pengaduan-pengaduan dan lain-lain tidak menghilangkan derajatnya sebagai
bawahan. Sedangkan kesamping, antara karyawan dengan karyawan komunikasi bisa
berlangsung secara formal dan non formal.
4) Komunikasi Formal dan Informal.
Komunikasi dalam organisasi juga dapat digolongkan menjadi
formal dan informal, dasar penggolongan ini adalah gaya, tata krama dan pola
aliran informasi di dalam oraganisasi. Proses komunikasi formal terjadi ketika
informasi dikirim kemudian ditransfer melalui pola hierarki kewenangan organisasi
yang sudah diterapkan dalam struktur organisasi. Sedangkan informal, antara
para karyawan terjadi komunikasi yang tidak terbatas dan bebas.
5) Komunikasi satu arah dan dua arah.
Jenis komunikasi ini berbeda dalam hal ada tidaknya
kesempatan bagi komunikan untuk memberi reaksi maupun respon dan tanggapan
terhadap pesan-pesan dan informasi yang dikirim komunikator.
Sebagai Makhluk Sosial, selain mengetahui apa itu
Komunikasi, kita juga harus mengetahui bentuk-bentuknya. Kenapa? karena cara
kita menyampaikan sangat mempengaruhi informasi-informasi yang akan diterima
oleh Komunikan. Nah, jika kita sudah mengetahui bentuk-bentuk komunikasi, itu
akan mempermudah kita dalam mengomunikasikan apa-apa yang ingin kita sampaikan
kepada Komunikan. Dan Komunikan pun akan dapat menerima informasi sesuai dengan
yang kita harapkan.
Demikian bentuk dan jenis-jenis kamonikasi yang dapat bagikan ke teman-teman,sekian dari saya terimakasih banyak.
No comments:
Post a Comment